Header ADS

Puluhan Pedagang Unjuk Rasa Minta Wisata Waduk Kedungombo Ditutup

Puluhan pedagang menuntut penutupan lokasi wisata waduk Kedungombo.

GROBOGAN - Puluhan pengunjuk rasa dari kalangan pedagang mendatangi wisata waduk Kedungombo, di Desa Rambat Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan. Mereka menuntut penutupan wisata tersebut yang saat ini digunakan event untuk waktu sebulan, karena sebelumnya ditutup mulai tahun 2017 lalu. 

Koordinator aksi, Minarno mengatakan pihaknya meminta agar wisata tersebut ditutup.

"Tuntutan kami hari ini meminta kepada BBWS Pemali Juana, jangan melakukan diskriminasi hukum terhadap masyarakat, karena dulu kami tidak boleh berjualan oleh BBWS, namun mengapa memperbolehkan orang lain," katanya. Senin (22/4/2024).

Menurut Minarno, sebelumnya dirinya sudah bertemu pihak penyelenggara event pada tanggal 15 April 2024 sore, kemudian tanggal 16 April 2024, mereka melakukan kegiatan.

"Katanya sudah ada ijin, dan kami tunggu hingga hari ini mereka tidak pernah menunjukan surat ijinnya," ujarnya.

Dia mengatakan, akan menempuh jalur hukum dalam gugatan ke pengadilan, jika tuntutannya tidak diindahkan oleh BBWS Pemali Juana.

Kanan : Sulastri (peserta unjuk rasa)

Sementara Sulastri, peserta aksi damai meminta agar wisata waduk kedungombo tersebut ditutup.

"Saya tidak setuju kalau ada pedagang lain yang dagang disitu. Dulu waktu saya dagang disitu diusir, tapi kenapa orang lain dibiarkan," ungkapnya.

Sulastri menuturkan saat dulu akan berdagang ke lokasi wisata tersebut. Ia harus menempuh perjalanan sepanjang 5 KM, namun setelah sampai di lokasi justru dirinya malah diusir tanpa ada keterangan yang jelas.

Kabar penutupan tempat wisata Waduk Kedungombo pada 2017 lalu, infonya karena adanya pemeriksaan oleh Kejaksaan Tinggi Jateng terhadap pengelola Waduk Kedungombo. Bermula dari aduan masyarakat terkait penarikan retribusi yang dilakukan, karena tidak ada payung hukumnya.

(Tatang S)
SPONSOR
Lebih baru Lebih lama
Header ADS
Header ADS
Header ADS